KESADARAN HIDUP HANYA BERIBADAH KEPADA ALLAH

Ass. Al. Wr. Wb. 
Kesadaran beribadah dalam hidup hakekatnya, adalah bahwa seluruh aktivitas hidup manusia ini sebenarnya hanya untuk menjalankan perintah atau kehendak Allah saja, yaitu hanya untuk beribadah/menyembah Allah saja.  Hukum kehidupan manusia yang di perintahkan Allah  ini sering di analogikan dan di campur adukan dengan hukum-hukum yang di buat oleh  keinginan kehendak akal pikiran manusia yang sifatnya dipenuhi oleh tujuan kesuksesan di dunia, dari masa kemasa dari jaman kejaman Hukum-hukum Allah tentang tujuan hidup manusia semakin pudar semakin tidak di sadari( lalai) oleh banyak orang. Bila kita melihat di sekitar kita   kemanjaan hidup atau kepuasan materi dunia,tahta dunia, semakin terus medominasi kehidupanya, sehingga tujuan hakikinya hidup semakin jauh dari tujuan hidup manusia yang sesungguhnya. 

Dimana mana manusia memburu ambisi kepuasan hawa nafsu dan kesuksesan materi, yang akhirnya berakibat manusia itu menjadi lupa dengan dirinya sendiri. jauh dari hakekat hidup jiwanya yang semakin kurus, kering, dan sepi.

Dalam kesempatan yang baik ini, saya mengajak pembaca untuk dapat menemukan kesadaran hidup yang sesungguhnya yaitu hanya menjadi hamba pesuruh Allah, dan hanya untuk beribadah menyembah Allah. tujuan hidup ini tidak dapat ditawar lagi oleh manusia, karena perjalanan hidup dan fase kehidupan manusia sudah menjadi ketepan dan ketentuan Allah, sebagai Maha Pencipta seluruh alam semesta. oleh karena itu mau atau tidak mau, terpaksa atau tidak terpaksa kita semua manusia harus taat dan patuh kepadaNya, karena sesungguhnya manusia itu tak punya daya upaya kecuali kekuatan dari Allah SWT.  Allah sudah menyempurnakan Agama Islam sebagai Agama yang Fitrah dan didalamnya terdapat  Al-Kitab Wahyu/Firman atau perkataan Tuhan serta tuntunan para utusan yaitu wali-wali Allah Nabi dan Rasul  semua di peruntukan untuk manusia dan jiin yang beguna sebagai petunjuk jalan dan tujtuan yang nyata dan benar bagi seluruh kehidupan manusia lengkap dengan sarana dan prasarana secara materi maupun secara imateri, yang terlihat maupun yang tidak terlihat oleh kita.  Jika manusia bingung tinggal membaca Al-Kitab itu, kita juga boleh memohon petunjuk langsung kepada Allah melalui jalan-jalan ibadah. tidak perlu modal materi atau upeti, tidak perlu dengan sesaji, cukup sayariat ibadah dan langsung datang menghadap Allah, apa adanya diri kita. 

Allah terus memberi isyarat, tanda, dan hukum-hukum kehidupan manusia, kemudian manusia diberikan fasilitas untuk membaca isyarat dan tanda-tanda serta hukum-hukum itu dengan kesadaran  fitrah yang ada dalam setiap diri manusia. di setiap titik kehidupanya . jika kita telah memiliki kesadaran diri  bahwa hidup ini  di jalankan hanya untuk beribadah kepada Allah, hanya karena Allah dan hanya atas Asma Allah serta mengikuti kehendak Allah, maka selamatlah manusia itu, menanglah kehidupan manusia itu menduduki alam janah di kehidupanya setelah dunia. 

Manusia dalam aktivitas hidupnya disebut sebagai ibadah beribadah, apabila manusia itu memiliki kesadaran diri yang tinggi, kesadaran bahwa segala aktivitas hidup ini dari Allah dan akan kembali kepada Allah. bahwa  kesadaran diri yang selalu mengingat Allah dalam setiap keadaan dan kondisi apapun, jadi manusia yang sadar akan dirinya tidak kurang dan tidak lebih derajatnya hanyalah sebagai hamba, seorang presden juga hamba, seoroang ilmuwan juga hanya hamba, seorang milyader juga hanya hamba, bahan seoroang kyai, wali atau Nabi sekalipun juga hanya hamba Allah. Dengan demikian tidaklah layak jika manusia mengaku dirinya sebagai apapun kecuali ya hanya di sebut sebagai hamba oleh Allah. 

Allah hanya akan mengangkat derajat hamba itu berdasarkan atas tinggi rendahnya kesadaran  ketaqwaan dan kesadaran  keimanan serta kekhusyuan ibadah  hambanya kepada Allah ,  bukan atas kedudukan sosial dunia manusia, bukan atas hartanya benda yang banyak di dunia. Untuk itu marilah kita semua manusia di dunia ini mau membuka kesadaran diri untuk tidak berbuat kesombongan, riyak, iri dan dengki serta berbuat keji dan munkar di hadapan Allah Ta'ala.  karena setiap detik nafas kita dan setitik perbuatan lahir dan batin kita seluruhnya di ketahui dan di awasi Allah, di mana saja kita berada, di laut, di darat di udara ataupun dalam benteng-benteng yang terkuat di dunia, semua tidak ada yang terkecuali dari Allah, Hak Allah. 

Demikian sekilas kita menggunggah semangat kita untuk kembali menghidupkan kesadaran diri kita menuju jalan-jalan yang di ridhai Allah SWT.  jika ada kesempatan waktu kita berjumpa kembali dalam kesadaran hidup hanya beribadah kepada Allah Amin Ya Rabil Alamin.   Wass. Al. Wr. Wb.